Artikel ini saya ambil ketika baca-caba tentang ubi unggu begini, Mengonsumsi dua porsi kecil ubi berwarna ungu setiap hari dapat menurunkan tekanan darah  sekitar 4 persen tanpa menyebabkan penambahan berat badan. 

Para peneliti mengatakan bahwa penurunan -- meskipun kecil -- cukup berpotensi mengurangi risiko beberapa jenis penyakit jantung.

Ini merupakan studi pertama untuk memeriksa efek makan ubi pada tekanan darah manusia.

Perlu diketahui, ubi berwarna ungu memiliki senyawa antioksidan yang tinggi sehingga baik untuk menjaga kesehatan. 

Bahkan di Korea, ubi jenis ini dijadikan pengobatan tradisional untuk menurunkan berat badan.

Beranjak dari situlah Joe Vinson dan rekan tertarik untuk meneliti efek mengonsumsi 6-8 ubi , dua kali sehari pada 18 relawan. Sebagian besar dari relawan mengalami kelebihan berat badan dengan tekanan darah tinggi.

Para relawan dibagi dua kelompok. Satu kelompok diminta makan ubi selama empat minggu, dan satu kelompok lagi tidak makan ubi selama kurun waktu yang sama. Kemudian mereka yang awalnya makan ubi diminta untuk tidak makan dan sebaliknya selama empat minggu.

Selama kurun waktu tersebut para peneliti memonitor tekanan darah sistolik dan diastolik (angka yang lebih tinggi dan lebih rendah pada pembacaan tekanan darah seperti 120/80), berat badan dan kesehatan indikator lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rata-rata tekanan darah diastolik turun 4,3 persen dan tekanan sistolik menurun sebesar 3,5 persen. Mayoritas subyek mengambil obat anti-hipertensi dan masih mengalami penurunan tekanan darah.

Tak hanya itu, tak satu pun dari peserta studi bertambah berat badan selama mengonsumsi ubi ungu. 

Vinson mengatakan, bahwa penelitian lain telah mengidentifikasi zat yang terkandung dalam ubi yang dikenal dengan sebutan ACE-inhibitor, berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Tapi ia menduga bahwa efek tersebut mungkin saja terjadi karena zat-zat lain dalam ubi ungu. 

Para peneliti belum mengetahui apakah kentang putih juga memiliki khasiat yang sama seperti pada ubi ungu.

Temuan itu dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.